Sunday, September 28, 2014
Wednesday, September 24, 2014
Pasca Sarjana
Eits, ini bukan perihal pendidikan formal saya. Tapi pendidikan di dunia fotografi, atau lebih tepatnya di dunia gear, bukan gear buat tauran, tapi gear buat memotret. Selayaknya jenjang pendidikan aja, kita memulai dari tahapan yang paling dasar / SD (Sekolah Dasar) - SMP - SMA - Kuliah. Ini juga terjadi di dunia fotografi saya, memulai hobby motret mulai dari pakai Fujica M1 - Nikon FM2n - Fuji Klasse - Ricoh GR1s. Nah setelah lulus "kuliah sarjana" akhirnya sekarang saya melanjutkan ke jenjang "pasca sarjana" :p
Semoga yah setelah disertasi ini berhasil saya bisa melanjutkan untuk mengambil gelar "doctor" dalam dunia gear fotografi. Penikmat gear, bukan penikmat foto. If you know what i mean about "doctor" hehehe.
Saturday, September 20, 2014
[Expired Film Series] Menghilang dan Ditemukan - Lost and Found
Masih semangat bikin tulisan perihal expired film series nih. Jadi beberapa hari lalu saya baru aja menemukan film lama yang sudah dipakai namun belum sempat di cuci-scan, yaiyalah namanya aja baru ketemu tuh film hehe.
Film yang sudah saya pakai di kisaran November-Desember 2013 yang lalu, sudah lama banget menghilangnya hampir setahun haha. Tapi kejadian seperti ini juga yang kadang seru dari motret pakai film, ditambah sedari pakai ini film sudah basi, dan saya juga ga tahu ini film expired tahun kapan haha bodoh.
Bandung - Jakarta. 2013.
Olympus LT1 - Kodak Ultramax 400 expired unknown.
Friday, September 19, 2014
[Expired Film Series] Ancol
Hemm, jadi ceritanya saya mau membuat label khusus untuk film-film yang sudah expired / basi didalam blog ini. Terinspirasi dari teman instagram yang membuat tagar #expiredfilmseries. Kenapa sampai tertarik mau ikutan bikin, sepele sih, mau memeriahkan aja karena sepertinya menarik. Expired films dengan fotografi analog adalah kedua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Mencintai fotografi analog pada zaman ngehek seperti sekarang ini merupakan dilema, antara perasaan dan dompet. Harga film fresh yang makin ga karuan, hati yang selalu teriak-teriak nyuruh hemat supaya bisa kredit rumah.
Beli film basi / expired merupakan solusi yang sebenernya tidak dianjurkan untuk mengatasi dilema tersebut karena harganya lumayan murah. Hasilnya juga kadang ajaib, dalam satu batch roll film kadang ada yang hasilnya oke, kadang ada yang huft banget. Warnanya kabur, atau emulsinya sudah tipis, rontok. Ya terima aja nasib, kebanyakan sih hasilnya mengecewakan menurut saya. Tapi semua tergantung selera sih hehe.
Pentax Espio Mini - Kodak Gold 400 expired unknown.
Ancol - 2014.
Mencintai fotografi analog pada zaman ngehek seperti sekarang ini merupakan dilema, antara perasaan dan dompet. Harga film fresh yang makin ga karuan, hati yang selalu teriak-teriak nyuruh hemat supaya bisa kredit rumah.
Beli film basi / expired merupakan solusi yang sebenernya tidak dianjurkan untuk mengatasi dilema tersebut karena harganya lumayan murah. Hasilnya juga kadang ajaib, dalam satu batch roll film kadang ada yang hasilnya oke, kadang ada yang huft banget. Warnanya kabur, atau emulsinya sudah tipis, rontok. Ya terima aja nasib, kebanyakan sih hasilnya mengecewakan menurut saya. Tapi semua tergantung selera sih hehe.
Pentax Espio Mini - Kodak Gold 400 expired unknown.
Ancol - 2014.
Wednesday, September 17, 2014
Thursday, September 4, 2014
Memuncak
Akhirnya perjalanan ini berhasil terealisasi berkat kemuakan atas wisata-wisata gedung di Jakarta yang sudah memuncak. Ya walaupun sesungguhnya untuk mencapai puncak di hari kerja dari rumah gw, Ciracas, itu cuma setengah jam jika ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Dahulu, gw adalah orang yang selalu menganggap aneh orang-orang yang setiap akhir pekan bepergian ke puncak. Secara kan macetnya kesana kalo weekend itu ngehek banget. Jalanan dibuka-tutup seenak jidat udah kayak pintu warung, terus kalo lo punya duit lo bisa tuh minta dikawal silop supaya bisa segera naik keatas dengan indahnya wuzz. Serta disana ya gitu-gitu doang, apa sih wisata yang ada disana, ga ada apa-apa.
Tapi, setelah beberapa minggu lalu gw beranjak kesana, gw tau apa yang dicari sama orang-orang yang setiap akhir pekan rela buat macet-macetan ke puncak. UDARA SEGAR! Yak walaupun ini tetap asumsi pribadi sih, namun gw merasakan nyaman yang sangat memuncak pada batin di puncak sore itu. Hidung yang tadinya terasa mampet langsung seketika plong, tiada beban. Anjrit ini baru udara segar, udara yang dibutuhkan sama tubuh kita agar tetap dapat bertahan hidup lebih baik. Kalo kata-kata kasar tuh seperti bersenggama dengan alam, atau kalo ala-ala hipster jaman sekarang itu flirting with nature. Ini baru di puncak, apalagi ke daerah-daerah dataran tinggi lain yang ga ada kendaraan lewat sana, pasti makin edan. Semenjak itu juga gw berjanji pada diri sendiri untuk minimal bisa memuncak lagi sebulan sekali. Sukur-sukur suatu hari nanti bisa menghirup udara segar di puncak-puncak yang lain. Puncak kenikmatan juga boleh *halaaaaah plak.
Seperti biasa, selalu ada moment yang gw abadikan pada setiap perjalanan. Enjoy!
Bogor - 2014.
Pentax Espio Mini - Fujicolor C200.
Wednesday, September 3, 2014
Contax G1
Ceritanya tadi pagi tuh gw janjian sama temen buat motret di Ragunan. Sembari ada yang mau diomongin perihal kerjaan gitu. Tapi ya emang kampret, ceritanya doi lagi ditinggalin beberapa kamera sama temennya. Leica M3, Contax G1, sama Mamiya RB67. Nah, si doi ini udah keranjingan si Leica M3 itu, sekarang katanya giliran gw yang harus keranjingan sama Contax G1, karena dia tau kamera doyanan gw itu yang macam point n shoot gini. Akhirnya dikasih lah itu kamera untuk gw pakai motret selama di ragunan tadi, dan kampret gw ketagihan, enak hasilnya oke! Makanya sampai gw tulis ngalor ngidul kan nih di blog keramat huhuhu :))
Ini dia nih beberapa hasil motret tadi pakai si kampret Contax G1 hehe.
Seadanya yess jangan banyak-banyak hasilnya, nanti kamu-kamu keranjingan juga haha :'(
Ragunan Jakarta - 2014.
Contax G1 - Biogon 28mm F/2.8 - Fuji Superia 200 expired 2008.
Tuesday, September 2, 2014
Pure Saturday - Acreate 2014
Sabtu kemaren jadwal kosong, Minggu jaga booth bazaar, yaudah lah memutuskan ke Acreate 2014 aja di Tennis Indoor Senayan, lumayan gratisan haha. Yang paling penting sih sebenernya mau refreshing sebelum kerja besoknya.
Hanya berharap bisa nonton Morfem, eh ternyata ada bonusnya yang sangat melekat di hati, Pure Saturday! Akhirnya bisa nonton pentolan british pop asal Bandung ini lagi setelah terakhir kali nonton mereka manggung di Jakarta sekitar 2 tahun lalu, Joyland Festival 2012.
Lagu yang dibawakan cukup banyak, variatif mulai dari album teranyar sampai album tahun jebot era "kosong" pun dibawakan. Ah gilak, bener-bener deh tiada penyesalan sama sekali bisa nonton mereka lagi kemaren. Oh iya, ada kabar baik juga, katanya mas Iyo, sekitaran awal Oktober kalo tepat waktu, vinyl Pure Saturday entah album yang mana sudah dapat diorder. Wohoooo!
Sering-sering manggung di Jakarta ya kakak-kakak Pure Saturday!
Friday, August 29, 2014
Ulirang Backpack - Highland
Yak, kita berjumpa lagi. Kali ini gw mau pamer sedikit gitu tentang produk terbaru dari brand gw, namanya Ulirang Backpack. Yang alhamdulillah sebelum foto lookbook ini kelar itu tas sudah terjual habis semua, canggih ya, gw aja sesungguhnya tidak percaya haha.
Ini tas keren sih emang, di design oleh temen gw Jarwo anak Cibinong yang sedang menjalankan kewajiban menjadi mahasiswa di ITS. Kerennya lagi adalah ketika tas ini jadi bener-bener sangat melebihi ekspektasi gw. Tas gede yang sangat cocok untuk dipakai travelling men, cekidot!
Dipotret menggunakan Ricoh GR1s dengan film Fujicolor C200, berlokasi di Dusun Bambu, Bandung.
Oh iya, untung yang belum kebagian batch pertama dari tas ini, tenang. Tas ini sedang gw repeat dengan material dan beberapa detail yang berbeda namun akan tetap tjiamiks. Kontek-kontek aja jika berminat haha malah dagang.
Tuesday, June 24, 2014
Kemunduran
Dulu, jaman gw kecil, kisaran SD - SMP, ini merupakan empang atau tempat pemancingan lokal gitu. Kampung Baru, daerah yang cukup asri dan mungkin menjadi idaman setiap orang Ciracas. Sekarang, bisa dilihat pada foto di atas, sudah menjadi tempat pembuangan sampah warga sekitar. Ga paham dan bingung juga kenapa semua ini bisa terjadi, terlalu banyak memori masa kecil gw lewatkan disana yang kini cuma bisa jadi kenangan. Andai dari jaman SD sudah motret, seru juga kali ya jejerin timelapse masa-masa indah itu yang jika disandingkan dengan foto sekarang pasti bisa jadi kenangan yang menyenangkan sekaligus menyedihkan.
Benar kata Komunal di album Hitam Semesta, sampai saat ini negeri ini baru bisa "mundur terus pantang maju". Contoh yang nyata adalah pada bidang pengembangan lingkungan ini, menyedihkan.
Kampung Baru, Jakarta. 2014.
Ricoh GR1s, DM Paradies 200.
Monday, June 23, 2014
Ennichisai Festival 2014 - Versi Indie Film Lab
Mumpung lagi mood buat nulis, gw sikat lagi ya Friends!
Jadi ceritanya ada temen yang lagi ada kerjaan buat ke US dan menawarkan untuk titip proses (cuci-scan) di Indie Film Lab. Walaupun cost nya mahal, sekitaran USD 18 (process) dan USD 8 (ongkir ke Indo), atau jika ditotal sekitar Rp. 315.000,- men, mahal banget tapi tetep disikat karena penasaran.
Hasilnya? Mamam nih dibawah, perih men perih! Lebay ya hahaha.
Andai ada lab lokal (Jakarta / Indonesia) yang bisa menghasilkan visual seperti ini. 100ribu/roll gw jabanin. Buat momen-momen khusus kece banget men, kece banget!
Jakarta, Indonesia. 2014.
Ricoh GR1s - Fujicolor C200 - Indie Film Lab hahaha.
Subscribe to:
Posts (Atom)